Tuesday, October 16, 2012

Kesempatan Berbahagia :)


Jadi ceritanya hari ini saya pulang setengah delapan malam dengan keadaan basah kuyup. Kali ini saya ga niat menikmati hujan tapi emang ga bawa jas ujan. Tapi, saya ga terlalu bermasalah dnegan keujanan. Saya dan hujan cukup menjadi sahabat karib (??) walaupun kedatangannya tiba-tiba atau di saat saya tidak siap, saya teteap merasa perlu menjamunya (??) atau setidaknya menyambut dengan baik.
Walaupun basah kuyup saya tetap dalam keadaan semangat dan berniat dengan senang hati dan kesungguhan mengunjungi folder skripsi malam ini.

Tidak ada yang aneh ketika saya samai di depan kamar saya. Tigor –gantungan tiger orange temennya poho- masih –mau ga mau- setia menyambut saya di depan pintu. Sampai kemudian adik kos saya -yang kamarnya sebelah kamar saya dan tepat depan pintu beranda- menghampiri.

adik kos (AK) :“mba cit, aku tadi pinjem kesetmu yaaa..airnya masuk-masuk dari beranda..jadi aku butuh penahan airnya.”
Saya (S) : “oh..iya. sok aja. Emang ujannya gede? Aitnya sampe masuk2 kamar?”
AK : “ iya, mba…angin gitu.. airnya sampe tadi juga ada yang masuk ke kamarku”
Belum ada pikiran negatif apapun. Saya membuka kamar. Nyalain lampu daaan..
Taraaa!

Kamar saya becek ga ada ojek sodara-sodara!
Saya langsung ngecek apa aja yang kena sentuhan air.
Karpet saya basah. Okelah bisa dijemur. Saya telusuri airnya dan ternayta aornya masuk sampe ke bawah tempat tidur tempat kardus2 yang berisi materi kuliah, buku, dll. Ouch!
Mood saya turun drastis.
Sejujurnya saya cukup cape malam ini. Saya berencana segera mandi, mengerjakan apa yang perlu dikerjakan dan tidur. Arrggh! Ya, saya bad mood tingkat kabupaten. Lebih tepatnya saya merasa saya pantas untuk kesal. Karena itu artinya saya kudu beberes malam ini. Mindahin isi kardus-kardus ke tepmat lain. Jemur-jemur buku. Dan lain sebagainya.

Kalau sabar itu ada di detik pertama. Maka saya kalah telak malam itu. huks.
Lalu kemudian saya mulai ngeluarin2 karpet, kardus, dan barang2 lain yang ikut basah. Mulai ngeluarin isi kardus yang emnag sengaja ga saya keluarin sejak saya pindahan demi mengefisienkan ruangan.

Dan disitulah Allah mengingatkan saya..
Waktu lagi mindah-mindah file-file ke tempat yang lain..saya menemukan FILE X yang saya cari-cari sejak saya pindahan. Lupa naronya di mana Sebuah file berharga turun temurun warisan leluhur (??) yang kalau ilang beneran, akan terjadi kekacauan. Alhamdulillah. Dan kemudian saya menemukan beberapa barang yang cukup penting lainnya.
Seperti kuncir rambut di bawah tempat tidur (-_-“) beberpa akrtu ucapana di dalam kardus dan lain-lain.

Sambil tetap beres-beres. akhirnya saya mulai membuka percakapan yang baik dengan diri saya saya sendiri sambil istigfar gara-gara ngeluh2 dari tadi.

Ah ya!
Saya jadi ingat dengan curhatan salah satu adik tadi siang dan kemudian saya jawab dengan berbagai kesotoyan. Salah satunya adalah tentang..

“Hei, ini cuma tentang apa yang kita pikirkan. Kadang-kadang yang membuat masalah itu berat, kondisi itu sesak adalah diri kita sendiri. Kita yang fokus dengan kesusahan-kesusahan kita. Sibuk dengan kegalauan-kegalauan kita. Yang pada akhrinya hanya membuat kita semakin sedih, susah dan berat saja. Masalah tidak terselesaikan. Pikiran makin buntu dan malah jadi ga produktif. Ini cuma masalah sudut pandang kita. Tentang bagaimana kita memberikan kesempatan pada diri kitra sendiri untuk BERBAHAGIA. Bukankah selalu ada hikmah di setiap kejadian?”

Baru aja ya tadi siang saya sotoy amat sangat dan malam ini saya saya langsung diuji dengan sesuatu yang sederhana. Amat sangat sederhana.
Bukankah ini cuma masalah air yang masuk, beberapa buku dan benda jadi basah. Tapi toh saya jadi punya kesempatan ngepel-ngepel dan tentu saja saya dapat kabar baik dengan menemukan si FILE X.

Kadang-kadang, dalam banyak hal di kehidupan ini. Pikiran yang kemudian mempengaruhi perasaan dan juga prasangka adalah satu hal kecil yang bisa merusak atau meperbaiki keadaan.

Mungkin juga, dalam banyak hal di kehidupan ini. Kebahagian bukanlah tentang apa yang kta miliki dan kita peroleh, mungki juga bukan tentang bagaimana kondisi dan masalah yang dihadapi.

Tapi tentang bagaimana kita menyikapi banyak hal dalam kehidupan ini. Karena bahagia bukan tentang apa yang kita hadapi. Tapi bagaimana kita menghadapinya.
Memberikan kesempatan pada diri kita untuk berbahagia.

Bukankah selalu ada hikmah?

Bukankah pilihannya sama baiknya, sabar dan syukur?

Bukankah Allah selalu bersama hamba-Nya?

*Dan acara beberes kali ini berakhir dengan bahagia. Uyeah!*
-Think, Do, Be Positive!-

2 comments: