Tuesday, March 26, 2013

bayi kucing juga bayi (??)


menyambung tulisan ga penting saya di sini, di mana saya memnag tidak lagi berminat memelihara hewan. ini bukan karena saya tidak sayang pada mereka. namun, saya takut mereka mati karena kelalaian saya merawat mereka.

tapi nyatanya, kisah saya dan dunia per-hewanan belum berhenti.
ceritanaya.. tadi sore di hari yang cerah, adik saya tiba2 bilang,"teh..teh..ada anak kucing di rumah depan *ket.rumah depans aya adalah rumah kosong*..kucingnya meong-meong terus daritadi". alhasil saya pun langsung ambil jaket, rok, dan kerudung langsung. sret.sret.sret. langsung meluncur ke rumah depan..

daaan.. inilah laporan dari TKP. jengjeng.
saya menemukan tiga anak kucing lucu yang tengah meraung-raung *mungkin* kelaparan. mereka ada di dalam sebuh kotak kayu yang suka dipakai buat buah2-buahan ataupun dagangan pasir lainnya.. beralaskan serbuk kayu yang dilapis sehelai kain kumal hitam dan terdapat sebuah mangkok kecil berwarna merah muda dalam keadaan terlungkup.

aaaah. kasian banget. :(
tega nian yang menelantarkannya tanpa ibu di depan rumah kosong. ngebuang anak kucing gitu aja udah kejam banget versi saya. dan saya tidak bisa membayangkan ada manusia yang tega menelantarkan anaknya yang baru lahir begitu saja T.T

akhirnya saya dan adik saya berinisiatif memberikan susu. jengjeng. tapi kami hanya menemukan susu coklat. ah. bukan. lebih tepatnya minuman cokelat berenegi. saya takut si kucing jadi jago olahraga.padahal saya suka malas berolahraga *??oke ga ada hubungannya* maka saya mulai melihat-lihat pilihan lain di rumah.. dan. yeah! kami menemukan susu kental manis putih. saya seduhlah sedikit susu kental manis tersbut ke dalam piring kecil dan saya berikan kepada anak-anak kucing yang masih mengeong ngeong dan sudah keluar dari boksnya..
tapi..
anak kucingnya ga mau minum.

saya- yang bukan ibu si kucing- mulai galau bagaimana menenangkan bayi2 tak berdosa tersebut yang sudah mulai dimain-mainin sama anak-anak dan remaja yang lagi kongkow2 di perempatan deket rumah..

alahmdulillah. saya hidup di zaman di mana akses informasi bisa terjadi begitu cepat dan mudah. langsunglah saya kunjungi mbah gugel.. setelah proses menganalisis pengalaman para pemelihara kucing. ternyata sodara2, anak kucing ga bisa dikasih susu semena-mena. atau akan berakibat pada gangguan pencernaan a.k.a diare dan anak kucing yang rentan terhadap penyakit ini bisa segera meninggalkan dunia ini.

menurut informasi juga. dia harusnya minum susu khusus kucing kalau dia yatim piatu. alias ditinggalkan orangtuanya. tapi harganya mahal sodara2. karena dia ga bisa minum susu sapiyg mengandung laktosa dan ga bisa dia cerna dengan baik, banyak alternatif bilang kalau dia bisa dikasih susu untuk bayi usia 0-6 bulan. alternatif banyak menyebutkan susu sgm#gamaksudngiklan. walaupun ga semua cocok ya. intinya susu bayi yang mengandung kolostrum juga. biasanya ada labelnya. memang asi itu lebih baik dari susu formula mana pun. berikanlah asi pada anak2 anda.yeah!

langsunglah saya minta adik saya untuk mengambil susu kental manis tersebut dari dekat si kucing dan saya pun meluncur ke minmarket terdekat untuk membeli susu bayi. rasanya gmana gitu beli susu bayi.. haha.. saya berharap saya ga akan beli susu beginian untuk anak saya nanti..
saya pun memindahkan anak kucing beserta kotaknya ke dalam rumah saya nan mungil.lalu saya seduh susunya dan lagi2 saya tari piring kecil. si anak kucing mulai mendekat piring. tapi ga lama kemudian dia nampak tak tertarik. dan "tangisan" anak kucing masih berlanjut..

aaaaak. saya galau berat. saya setel murotal. saya bacain Qur'an. saya elus2. cukup ngepek dikit. saya ngerasa mereka lapar. tapi mereka ga mau minum susunya. belum selesai urusan si kucing. tiba2 datanglah sekelompok manusia yang ternyata teman adik saya memberikan semacam suprise ulang tahun. yang namanya kejutan ga bilang2. tapi itu juga berarti di rumah ga sedia banyak makanan. fokus saya jadi terbagi. ah. saya selingkuh. untungnya lagi saya hidup di zaman di mana banyak orang jualan makanan.srte.sret.sret.urusan satu selesai.

dan tidak lama kemudian ibu saya datang. ibu saya adalah orang yang sangat rapi dan ga suka kotor2. shock lah ibu saya melihat kotak kucing dan kucing2 berkeliaran di ruang tamu. padahal di situ juga ada tamu, teman2 adik saya.. kucing tersebut dan kotak2nya kagak boleh ada dalam rumah.

aaaaaak. saya jadi galau lgi.
eureka!
tiba2 saya ingat punya tetangga yang dikenal sebagai ibu kucing karna kucingnya banyak banget dan kelincinya juga banyak.
semoga beliau bisa mengadopsinya..
dengan sepenuh harapan saya ketok pintu rumahnya.. namun sayang, beliau sudah punya terlalu bnyak kucing jadi tidak bisa membawa ke rumahnya..kucing2 beliau yang sudah besar2 itu akan marah nanti..

tapi sebagi ibu kucing yang baik. tetangga saya pun langsung membantu saya membuat tempat yang lebih nyaman bagi kucing2 itu. dan beliau juga mengajri cara ngasih minum anak kucing yang ternyaata belum bisa minum sendiri..

malam ini kucing itu di luar. tidak lagi meraung-raung sedang tertidur pulas setelah dikasih susu tadi..semoga cuaca pun mendukung sehingga tidak kehujanan dan kedinginan.

kesimpulan:
semua bayi butuh perwatan intensif dan penuh kasih sayang. dan menelantarkan bayi adalah perbuatan yang amat sangat kejam. *sayaserius*
mari belajar menjadi orang tua yang baik(?)

sekian.
putri kelinci melaporkan.
selamat malam.

update:
satu kucing di gorong2 dan belum bisa diselamatkan. dua kucing lainnya kedinginan memperihatinkan. T.T
saya suapin susu dikit tadi pagi.
saya tidak tahu harus bagaimana? huks :(

Monday, March 25, 2013

as you grow up, so does my love for you :)



hei, kamu..
yang suka sok cool, cuek, galak..
selalu berharap..
kamu menjadi prajurit Allah yang sholeh dan cerdas..

teruuusss..
umm..

haha.
saya speechless.

-salam senyum penuh semnagat dari teteh buat adek!-
:D

Tuesday, March 19, 2013

bebas (?)


Menemukan kalimat-kalimat ini saat membaca tafsir surat al alaq. ayat sembilan belas. yang artinya: Tidak! Janganlah engkau taat kepadanya, tetapi bersujudlah dan mendekatlah [kepada Allah].

"Jalan keluarnya adalah mendekat kepada Allah. Kedekatan kepada Allah adalah melalui sajdah (sujud), yakni bukti lahiriah dari keberserahan batin. Gerak sujud lahir adalah manifestasi dari keadaan batin, kalau tidak maka gerakan itu akan menjadi sekadar ritus hampa belaka. Sajada, akar dari sajdah, juga berarti 'menaati', maksudnya menaati tujuan eksistensi. Tujuan eksistensi adalah mengetahui sumber dari seluruh penciptaan, Allah Yang Mahakuasa.

Makna lain dari sajada adalah 'tunduk' dan melalui ketundukkan itu muncullah kebebasan. Kebebasan satu-satunya adalah pengakuan akan tiadanya kebebasan. Kebebasan satu-satunya adalah pengakuan batin langsung bahwa benar-benar tidak ada kemungkinan untuk kebebasan. Dari pengakuan tersebut muncullah kebebasan dan kelepasan yang pokok, yakni kebebasan yang nyata dan tak terbatas, kebebasan yang melampaui penciptaan kita dan setelah kematian kita. Tujuan kita adalah berada dalam kemabukan batin dan ketidakmabukan lahir, keterbebasan batin dan kesopanan serta kebaikan lahir. Dalam keadaan ini kita tidak menjadi sadar terhadap sesuatu, tapi menjadi kesadaran itu sendiri. Maka inilah manifestasi lahir dari sajdah, dari sujud, yang bersifat spontan. Itulah satu-satunya posisi manusia dan merupakan posisi yang terakhir dan juga yang pertama."

*kemudianhening

Sunday, March 17, 2013

be the best of whatever you are


If you can't be a pine on the top of the hill,
Be a scrub in the valley — but be
The best little scrub by the side of the rill;
Be a bush if you can't be a tree.

If you can't be a bush be a bit of the grass,
And some highway happier make;
If you can't be a muskie then just be a bass —
But the liveliest bass in the lake!

We can't all be captains, we've got to be crew,
There's something for all of us here,
There's big work to do, and there's lesser to do,
And the task you must do is the near.

If you can't be a highway then just be a trail,
If you can't be the sun be a star;
It isn't by size that you win or you fail —
Be the best of whatever you are!
-Douglass Malloch-

ada saat saya merasa tidak yakin dengan diri saya sendiri.
ada saat saya merasa saya tidak punya kemampuan yang lebih.
ada saat saya mundur, karena merasa tidak pantas.

saat-saat di mana seorang saya yang sangat songong ini merasa rendah diri.

dan di saat-saat itu saya saya selalalu membisikan pada diri saya sendiri.
"nisa, kamu ga bersyukur banget sih. kamu diberikan nikmat yang sangaaaaaaat banyak. kamu bukan mereka. iya. emang bukan. dan memang tidak perlu menjadi mereka. karena kamu akan selalu punya kesempatan untuk bermanfaat dengan menjadi kamu. jadilah saja dirimu. sebaik baiknya dirimu. senyum! :D"
*kemudiankepalkantangankeudara.lompat2.*
haha.

*sebagai keternagan tambahan: saya sempat menuliskan postingan ini dengan puisi yang sering dikira miliki Taufiq Ismail berjudul Kerendahan Hati.cantik sekali. Beliau sempat dituduh mem-plagiat puisi milik Malloch ini. Tapi sudah beliau klarifikasikan salah satunya ada di sini. betapa pentingnya mengetahui sumber dari sekedar copy paste, maka lebih aman jika saya menggunakan puisi Malloch. Terlepas dari segala isu tersebut, pusi be the best of whatever you are atau kerendahan hati adalah puisi yang cantik :)*

Friday, March 15, 2013

The Happiness is..



One day, I was once asked to my friends,
“what is the happiness?”
I found lots of interesting answer. I will tell you some answer about this..

one of my friends replied, happiness is as described by Paulo Coelho in his writings.
do you know the story about it? (:
well. I’ll tell you a little about this part, quoted from The Alchemist-Paulo Coelho.

“A certain shopkeeper sent his son to learn about the secret of happiness from the wisest man in the world.
The lad wandered through the desert for forty days, and finally came upon a beautiful castle, high atop a mountain. It was there that the wise man lived.

Rather than finding a saintly man though, our hero, on entering the main room of the castle, saw a hive of activity: tradesmen came and went, people were conversing in the corners, a small orchestra was playing soft music, and there was a table covered with platters of the most delicious food in that part of the world.
The wise man conversed with everyone, and the boy had to wait for two hours before it was his turn to be given the man’s attention. The wise man listened attentively to the boy’s explanation of why he had come, but told him that he didn’t time just then to explain the secret of happiness.

He suggested that the boy look around the palace and return in two hours. “Meanwhile I want to ask you do do something,” said the wise man, handing the boy a teaspoon that held two drops of oil. ‘As you wander around, carry this spoon with you without allowing the oil to spill.”

The boy began climbing and descending the many stairways of the palace, keeping his eyes fixed on the spoon. After two hours, he returned to the room where the wise man was. “Well,” asked the wise man, “did you see the Persian tapestries that are hanging in my dining hall? Did you see the garden that it took the master gardener ten years to create? Did you notice the beautiful parchments in my library?”
The boy was embarrassed, and confessed that he had observed nothing. His only concern had been not to spill the oil that the wise man had entrusted to him.
“Then go back and observe the marvels of my world,” said the wise man.
Relieved, the boy picked up the spoon and returned to his exploration of the palace, this time observing all of the works of art on the ceilings and the walls. He saw the gardens, the mountains all around him, the beauty of the flowers, and the tasted with which everything had been selected. Upon returning to the wise man, he related in detail everything he had seen.
“But where are the drops of oil I entrusted to you?” asked the wise man. Looking down at the spoon he held, the boy saw that the oil was gone.
“Well, there is only one piece of advice I can give you.” said the wisest of wise men. “The secret of happiness is to see all the marvels of the world, and never to forget the drops of oil on the spoon”
Then with my stupid thoughts,i suggested my friends to pour the oil in a larger container, not a spoon. haha.

I know that’s not the point of Paulo’s story. I think Paulo wants to illustrate that we can still pay attention of the important thing in our life and also enjoy the marvels in the world. (:

I just think when we pour the drops of oil in a larger container, it means that we make a larger container in our hearts to be thankful. make larger containers on us to do more. to never underestimate the important things in our lives, but always have a way to enjoy the beauty. always have a way to smile.
Somestimes, we just need to provide more space in our hearts and ourselves to receive and give a lot of things in life.

* bilangajasihgamaurepotbawapakesendok.gantiajahpakebaskom.haha. :p *

beside, the answer above, there are lots of interesting answers.
but there is one more interesting answer for me.
and i feel it now.
a form of happiness that i am always thankful for..

keep me warm. make me smile. make me try to do more than i can.
the answer from my friend.. my summer butterfly,

the happiness is to be with people who loves me.. to be with people whom could give them love, care, smile, comfort, hug, happiness, and everthing.. So that I feel God love is around, realy close..that He really loves me.. my heart opens..warm.. :]

kata orang bahagia itu sederhana. Kata kamu?
(:

Thursday, March 14, 2013

found you.



kadang-kadang.
saya menemukan diri saya sendiri.
dan juga kamu.
di sini.
dalam bentuk tulisan.

(:

mungkin lain kali. saya harus meneliti tentang hal ini.
haha.
*kerjakan dulu penelitianmu, nisa..

Tuesday, March 12, 2013

pejuang cin[TA]




beginilah kira2 wajah saya kalau lagi suntuk. ha.

untiuk para pejuang cin[TA] bertarunglah sampai titik darah penghabisan! yeaaah!

selalu cinta (:



suatu hari, seseorang mengeluhkan kedua orang tuanya yang dalam waktu-waktu terakhir sering bertengkar karana masalah-masalah sepele menurut teman saya tersebut. entah karna berebut channel atau bahkan pemilihan pakaian ke sebuah acara.
"kekanak-kanakan". begitulah sering orang bilang.

atau hal-hal lainnya.
seperti menjadi cepat tersinggung, marah ketika keinginannya tidak diikuti, merasa tidak diperhatikan. dan lain-lain.

Adalah hal yang wajar ketika ini terjadi. meranjak pada tahap usia dewasa akhir tidaklah mudah. dan itu yang mungkin tidak kita pahami.
ada banyak perubahan secara psikologis maupun fisik pada orang tua.
yang seringkali mungkin tidak kita mengerti.

(:

bukan hanya kamu. mungkin juga saya.
sampai saat ini. sebesar ini. atas semua pengorbanan yang telah orang tua kita berikan. seringkali kita menuntut orangtua kita yang selalu mengerti kita.
apa mau kita. apa maksud kita. bagaimana kondisi kita.

kalau dulu ketika tertidur, orang tua kita menengok anak tersayangnya ini.memandang wajah. lalu tersenyum. berdoa dengan harapan-harapan terbaik.

cobalah memandang wajahnya sejenak.
orang tua kita.
yang saat ini masih bekerja di luar.
atau menikmati waktu-waktunya di rumah.

gurat-gurat wajah itu.
saksi setiap detik cintanya untuk kita.

cinta itulah yang membuatnya memilih untuk memberikan yang terbaik pada kita sampai saat ini.
cinta itulah yang membuatnya khawatir atas urusan-urusan kita, yang menegur kesalahan-kesalahn kita, yang mendengar keluh kesah kita.
ia masih menyayangi kita dengan cinta yang sama ketika mendengar tangis kita pertama kali.

adakah cinta itu pula hadir dalam hati kita?

dengarkanlah ceritanya.
perlakukanlah dengan lemah lembut.
berikan perhatian-perhatin kecil.

kontrol emosi kita dengan baik.

ada kalanya cinta yang membuat kita mengerti apa yang tidak dimengerti oleh logika.

(:

sudahkah menyapa hangat orangtuamu hari ini? bertanya kabarnya ketika jauh.. mengungkapkan cinta dengan kata dan sikap..semoga Allah meridhoi (:

--------------------------------------
“Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua.” (An-Nisa’: 36)

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah-payah (pula).” (Al-Ahqaf: 15)



Monday, March 11, 2013

Nurul Huda Islamic Centre (:


saya pernah merasa asing dengannya.
jarak kami cukup jauh.

tapi kemudian kami membingkai kenangan bersama.
pada hari-hari yang telah Allah tentukan.
dengan cara yang telah Allah pilihkan.

pada mabit-mabit penuh inspirasi.
atau syuro yang bikin susah tidur.
atau melingkar dalam lingkaran-lingkaran cahaya.
atau majelis-majellis ilmu.

dulu. mungkin kamu tak megah.
tak mewah.
tapi kamu selalu di hati.
(:

Nurul Huda Islamic Centre.
dari mesjid kejayaan bermula!
(:








cerminan



Bayangan menghilang di batas cerminan.
lelah menjadi bayang-bayang.
lebih baik mundur di telan kelam.

hai, cermin?
apakah kau juga bosan?

seperti narcissus yang tersenyum pada bayangnya.
cermin danau di tepi hutan.
terlena bayang-bayang.
lalu tenggelam.
Sang cermin meratap.
tak lagi menemukan bayang-bayang dalam bola mata yang tengelam.
kehilangan bayangan.

bukan hanya aku yang menatap cerminan.
dan bertanya.
hai cermin?
apakah aku dalam bayangmu?

Aku kehilangan cerminan.
Kehilangan bayangan.
Dalam prasangka.

*padahal sayah mau posting tentang buang sampah pada tempatnya (??) malah saya buang samaph sembarangan. fiuh. biarlah.

jadi inget lagu..
I’m a ghost of a girl that I want to be most.
I’m the shell of a girl that I used to know well.
Dancing slowly in an empty room,
Can the lonely take the place of you?
I sing myself a quiet lullaby.
Let you go and let the lonely in
to take my heart again~~

apadeh -_-"