Saturday, August 18, 2012

sabit baru kesepuluh 1433 H



Sejujurnya..
Saya lebih suka menikmati malam ini. Dengan suara takbir saja.
Tidak dengan petasan. Tidak juga dengan suara tv.

Sejujurnya..
Saya juga lebih suka menghabiskan malam ini di bawah langit langsung.
Senandung serangga malam dan gemintang.
Namun, malam ini berawan :)

Sudah masuk sabit baru.
Dan ini sangat cepat (kan?)
Kenapa cepat sekali?
Kenapa juga dipertanyakan?
ah. Sama seperti hidup.
Usia 21, 31, 41, 51,…,…,…
Sampai akhirnya menjadi hari terakhir..
Pertanyaannya :Kenapa cepat sekali?

Begitulah dunia.
Sangat singkat. Sangat cepat.
Dan kehidupan setelahnya adalah tak hingga.

Sudah masuk sabit baru.
Diterimakah puasa ku? Sebaik apa aku beramal?
Semoga tetap istiqomah :)
Di sabit-sabit berikutnya..

malam saat semua riuh mengekspresikan kemenangannya (apa itu menang?) dengan caranya masing2. Sebagian ekprsesi yang umum, semua yang serba baru, makanan lezat, petasan dan kembang api.

Ya Allah semoga di belahan bumi yang lain.. saudara2 muslim yang mungkin sedang merasa kehilangan yang dicintai, atau anak-anak yang hanya menatap (ingin) teman2nya dengan pakaian baru, atau orang tua yang bertanya-tanya apa yang bisa dilakukan agar putra putrinya bisa makan sebualan ke depan., atau mereka yang menyambut idul fitri dalam nuansa blokade, atau…

Dalam kondisi apa pun.. Ya allah..izinkanlah kami untuk ‘menang’.. semoga takbir ini…sebuah kalimat yang keagungan-Mu..menjadi sebuah syukur yang tak terhingga atas segala nikmat dan petunjuk-Mu..menjadi penguat hati. pengingat hati. sehingga menang bukan hanya euphoria. Tapi melahirkan hati yang ‘baru’ dari sekolah Ramadhan..
Sekali lagi. Semoga istiqomah :)

Allahuakbar..Allahukabar..Allahuakbar..Laa ilaa haillallahuallahuakbar..Allahuakbar..walillahilhamd..

Mohon maaf lahir dan batin teman2.
Semoga puasa kita diterima daan menjadi insane yang lebih baik :)

-kristal violet-

“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) al-Qur'an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan yang batil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah dia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu dia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjukNya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur." (QS. Al-Baqarah : 185).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir. (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf)

Dari Nafi: “Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang.” (HR. Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)

Dari Muhammad bin Ibrahim (seorang tabi’in), beliau mengatakan: “Dulu Abu Qotadah berangkat menuju lapangan pada hari raya kemudian bertakbir. Beliau terus bertakbir sampai tiba di lapangan.” (Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)

sumber gambar: http://www.indrayy.co.cc/2012/07/khilafah-solusi-perbedaan-awal-ramadhan.html
sumber hadist:muslim.or.id

1 comment:

  1. Maafin gue juga ya Nis, banyak salah ucap salah tingkah dan salah yang lain. Mohon diikhlaskan.

    ReplyDelete