Tuesday, March 6, 2012
Belum putus.
Apa yang sedang kita bicarakan?tentang usaha penyelamatan?penyelamatan apa?dari siapa?sayangnya kita seringkali tidak sepaham tentang sebuah kata.seperti kata Lacan”there isn’t enclose definition”.begitu kan? Sekalipun kita tidak sepaham.tapi aku rasa tujuan kita sama. Aku merasakannya. Terserah kalau kau mau bilang aku penipu. menipu. atau kau yang sedang pura-pura. kadang-kadang memang kita tidak tau mana yang harus kita percaya. tapi aku punya prinsip. aku punya komitmen dari apa yang aku pahami dan itu yang sedang aku jalani. kita buktikan saja pada jalan kita masing-masing, kalau memang tujuan kita adalah perbaikan.penyelamatan.bukan asal kekuasaan. Bukan hanya kau yang sedang muak.atau menangis. tapi kita punya jalan dan pandangan yang berbeda tentang usaha penyelamatan. Aku harap pandanganku benar tentangmu.
**
Dan kau. atau kita. Tidakkah kau lihat betapa kemenangan bukan hanya tentang kekuasaan. Yang lebih penting adalah yang terjadi setelahnya. Kadang-kadang aku merasa zholim.ah, tidak. tapi memang ada yang salah. Ke mana kita setelah kekuasaan itu ada? Ke mana? Apa memang lebih baik tinggalkan saja ladang yang telah terbeli? Walaupun gersang.pecah belah. Karena para petaninya tidak tau cara menggarap ladang (??) bagaimana bisa petani tidak tau cara menggarap ladang (??) ah.petani kan juga manusia.iya, memang. Justru karena petani itu manusia makanya seharusnya kita bertanggung jawab atas pilihan kita. Atau lagi-lagi kita zolim dan terburu-buru. Ah, aku sungguh bukan pemberontak. Kecuali jika kau berpikir demikian. Aku adalah petani tetangga yang sungguh sedih melihat petani ladang sebelah. Ditinggal pergi majikannya yang terlanjur puas karena ladang telah di tangan. Padahal mereka belum siap mengolah tanah pecah belah. ke mana kita? Ke mana kita? Lalu ketika hasil panen dituai buruk.kita menutup mata tentang itu? Begitukah? Atau menyalahkan para petani yang memang belum siap bekerja tapi sudah ditinggal saja saking terlalu percaya (atau tidak peduli??). kita butuh sadar bahwa setiap keputusan adalah komitmen yang berkesinambungan. Kita butuh sadar, kemenangan tidak berhenti ketika ladang terbeli. TIDAK.sungguh2 tidak. apa tujuan ladang terbeli?? Menyemai benih kebaikan untuk hasil panen yang juga baik bukan?? Dan tugas menghasilkan panen yang baik itu bsungguh tugas amat berat. Amat sangat. Di tanah pecah belah pula. Bagaimana menyuburkan tanahnya. Bagaimana menanan benihnya.merawatnya.kita butuh petani yang mempunyai benih-benih kebaikan itu. Dan kita juga butuh petani yang bisa mengolahnya.bukan hanya punya benihnya. Itu kerja siapa? Kerja kita kan? Iya kan? Maka tolong. Aku mohon tolong. Tolong jangan lepaskan petani2 itu sebelum mereka tau bagaimana mengelola benihnya. Tolong. Kita bantu mereka.menjadi tim yang baik.menjadi supporting system yang baik. meski aku petani ladang sebelah. Karena kita belum sampai tujuan teman. Urusan ini belum putus. Sungguh2 belum putus.bertanggung jawab dengan pilihan kita.ah, jika urusan ini saja belum selesai bagaimana dengan mimpi kita yang lain yang lebih tinggi? Mengekspor hasil panen misalnya? Atau membagikannya pada segala lapisan? . Belum putus.
**
Dan juga kau. tetap di sini ya teman. Aku di sampingmu dalam hiruk pikuk ini. Selalu begitu karena kita saudara. Selalu begitu karna aku memilih berada di sini dengan segala kepahamanku dan konsekuensi tentangnya. Selalu begitu karena aku sungguh ingin melihat senyummu di taman syurga. Maka apapun rasanya..mari bergenggam.kemenangan ada karena kita bersama..menyemai benih kebaikan hingga aromanya tersebar di kampus hijau..di bumi pertiwi..di dunia. Selalu begitu. Semoga.
**
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
gak ada spasi yah..hikzzz
ReplyDeletehaha. kebiasaan citrut emang gitu, mas wil. tapi tetep keren kok :) mantap!
ReplyDeleteSalam kenal ^^
ReplyDeletemas wildan: namanya kan belum putus jadi ya gpp ga ada spasinya :p
ReplyDeletemba mulki:baru sadar ternyata selama ini tulisan aku itu benar2 acak adut -.-" pantesan ajaa susah banget mau lulus nulis essay..loncat2 gitu pikirannya T.T
mas fahri: salam kenal juga mas fahri..duh..maaf ya berantakan..*beres2 rumah*
its so real cit,hehe
ReplyDelete