Monday, September 5, 2011

yakin.teguh.tekun (2)


Pernah naik gunung?
Ada banyak hal yang saya pelajari saat pendakian pertama saya.
Salah satunya berhubungan dengan postingan saya sebelumnya. Yakin.teguh.tekun =)

Dalam pendakian itu dibagi menjadi beberapa kelompok. Saya bukan kelompok pertama dalam keberangkatan..Namun, menjadi kelompok pertama yang sampai di camp. 1 jam sebelum puncak. (eh..satu kelompok loh yaa..bukan saya sendirian ^^ oia, kenapa di camp? Soalnya ke puncaknya pagi2 pas matahari terbit gitu)
He. Jangan salah. Bukan. Saya sama sekali ga jago naik gunung. Ini pendakian pertama saya. Di malam hari pula. Minta izin murobbi aja pake rayu2 lama. Saya sempet panik liat carrier saya sendiri gede banget dan pastinya berat. Saya sempet kehabisan nafas padahal belum sepermpat jalan (di bagian ini saya belajar pentingnya ilmu sebelum bertindak ditambah harus terus belajar selama prosesnya).

Dan karena keuletan dan keteguhanlah saya berhasil ke puncak di kelompok pertama dengan formasi yang sudah sangat berubah dari awal perjalanan.
Dan sekali lagi keteguhan dan keuletan itu datang dari sebuah keyakinan =)

Di perjalanan malam hari itu. Perjalanan 8 jam itu. Di antara batu-batu yang terjejak. Di antara bintang bumi dan bintang langit. Dan diantara berbagai keluhan tentang kelelahan. Saya menemukan sesuatu.
Ya. Perjalanan hidup dan mimpi itu kayak naik gunung ini. Jalannya panjang. Jalannya susah banyak hambatan.menanjak pula. Mungkin kita punya bekal yang sama. Isi carrier kita ga jauh berbeda. Dari segi kemampuan juga setara. Masih sama2 pendaki baru.
Tapi hasilnya beda-beda. Ada yang sampai dengan kondisi bad mood (ga bahagia). Ada yang sampai dengan penuh syukur. Ada yang sampainya cepet. Ada pula yang sampenya dua kali lipat lebih lama.
Bahkan mungkin ada yang akhirnya menyerah dan berhenti di perjalanan.

Apa yang bikin beda?
Yang bikin beda adalah cara kita menghadapi jalan yang kita lalui.
Dengan senyuman atau keluhan.
Dengan harapan atau keputusasaan.
Dengan berbagi atau keegoisan.
Dengan belajar dari proses atau ketidakpedulian.
Dengan ketekunan atau keputusan untuk menyerah.

Dan ketika kamu lihat matahari terbit di puncak. Dengan penuh rasa syukur, kamu bakalan tau Allah baik banget ngasih jalan itu buat kamu. Jalan panjang berbatu.
Keyakinanamu.keteguhanmu.ketekunanmu. LUNAS.

==teruntuk murobbi saya yang baik hati. Terimaksih izinnya. Ini pendakian pertama dan terkahir saya sendirian kok ^^ ga lagi-lagi sebelum bersama muhrimnya. Terima kasih. Terima kasih =)
==Untuk pemilik hati.yang paling tahu sisi terlemah diri. Kuatkanlah.kuatkanlah hamba-Mu ini.

No comments:

Post a Comment