Tuesday, March 12, 2013

selalu cinta (:



suatu hari, seseorang mengeluhkan kedua orang tuanya yang dalam waktu-waktu terakhir sering bertengkar karana masalah-masalah sepele menurut teman saya tersebut. entah karna berebut channel atau bahkan pemilihan pakaian ke sebuah acara.
"kekanak-kanakan". begitulah sering orang bilang.

atau hal-hal lainnya.
seperti menjadi cepat tersinggung, marah ketika keinginannya tidak diikuti, merasa tidak diperhatikan. dan lain-lain.

Adalah hal yang wajar ketika ini terjadi. meranjak pada tahap usia dewasa akhir tidaklah mudah. dan itu yang mungkin tidak kita pahami.
ada banyak perubahan secara psikologis maupun fisik pada orang tua.
yang seringkali mungkin tidak kita mengerti.

(:

bukan hanya kamu. mungkin juga saya.
sampai saat ini. sebesar ini. atas semua pengorbanan yang telah orang tua kita berikan. seringkali kita menuntut orangtua kita yang selalu mengerti kita.
apa mau kita. apa maksud kita. bagaimana kondisi kita.

kalau dulu ketika tertidur, orang tua kita menengok anak tersayangnya ini.memandang wajah. lalu tersenyum. berdoa dengan harapan-harapan terbaik.

cobalah memandang wajahnya sejenak.
orang tua kita.
yang saat ini masih bekerja di luar.
atau menikmati waktu-waktunya di rumah.

gurat-gurat wajah itu.
saksi setiap detik cintanya untuk kita.

cinta itulah yang membuatnya memilih untuk memberikan yang terbaik pada kita sampai saat ini.
cinta itulah yang membuatnya khawatir atas urusan-urusan kita, yang menegur kesalahan-kesalahn kita, yang mendengar keluh kesah kita.
ia masih menyayangi kita dengan cinta yang sama ketika mendengar tangis kita pertama kali.

adakah cinta itu pula hadir dalam hati kita?

dengarkanlah ceritanya.
perlakukanlah dengan lemah lembut.
berikan perhatian-perhatin kecil.

kontrol emosi kita dengan baik.

ada kalanya cinta yang membuat kita mengerti apa yang tidak dimengerti oleh logika.

(:

sudahkah menyapa hangat orangtuamu hari ini? bertanya kabarnya ketika jauh.. mengungkapkan cinta dengan kata dan sikap..semoga Allah meridhoi (:

--------------------------------------
“Beribadahlah kalian kepada Allah dan janganlah kalian mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun dan berbuat baiklah kalian kepada kedua orangtua.” (An-Nisa’: 36)

“Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah-payah (pula).” (Al-Ahqaf: 15)



Monday, March 11, 2013

Nurul Huda Islamic Centre (:


saya pernah merasa asing dengannya.
jarak kami cukup jauh.

tapi kemudian kami membingkai kenangan bersama.
pada hari-hari yang telah Allah tentukan.
dengan cara yang telah Allah pilihkan.

pada mabit-mabit penuh inspirasi.
atau syuro yang bikin susah tidur.
atau melingkar dalam lingkaran-lingkaran cahaya.
atau majelis-majellis ilmu.

dulu. mungkin kamu tak megah.
tak mewah.
tapi kamu selalu di hati.
(:

Nurul Huda Islamic Centre.
dari mesjid kejayaan bermula!
(:








cerminan



Bayangan menghilang di batas cerminan.
lelah menjadi bayang-bayang.
lebih baik mundur di telan kelam.

hai, cermin?
apakah kau juga bosan?

seperti narcissus yang tersenyum pada bayangnya.
cermin danau di tepi hutan.
terlena bayang-bayang.
lalu tenggelam.
Sang cermin meratap.
tak lagi menemukan bayang-bayang dalam bola mata yang tengelam.
kehilangan bayangan.

bukan hanya aku yang menatap cerminan.
dan bertanya.
hai cermin?
apakah aku dalam bayangmu?

Aku kehilangan cerminan.
Kehilangan bayangan.
Dalam prasangka.

*padahal sayah mau posting tentang buang sampah pada tempatnya (??) malah saya buang samaph sembarangan. fiuh. biarlah.

jadi inget lagu..
I’m a ghost of a girl that I want to be most.
I’m the shell of a girl that I used to know well.
Dancing slowly in an empty room,
Can the lonely take the place of you?
I sing myself a quiet lullaby.
Let you go and let the lonely in
to take my heart again~~

apadeh -_-"

Tuesday, February 26, 2013

murmuration



would you still turn away?



*image.

satu dunia


satu dunia membawaku tenggelam dalam gemuruh dan cahaya. Tak ada yang mengalah. Apalagi mau kalah. Riuh-riuh semakin ramai dalam gelap memuja biduanita dalam sorot lampu gemerlap. Menyanyi, melompat, menari. Mengucap mantra yang menyihir siapa pun yang melihat. Seakan tak rela membiarkan mata berkedip kehilangan kesempatan. Beberapa tersedu dalam hati. Tuhan, kapan aku di sana? Hitam rambut terurai. Busana kulit tanpa cela. Malam ini semua orang jatuh cinta. Besok lusa keluh kesah. Habis efek si mantra. Ganti perut mengucap mantra. Mencela langit. Betapa hidup ini tak adil.

Satu dunia memaksa duduk bersama, melingkar meja bundar. Satu menghujat kelompok A. Satu menginjak pemimpin B. Satu..satu saling beradu. Tak ada yang mengalah. Apalagi mau kalah. Sang wasit berlonjak dalam hati. Teruskan. Teruskan. Sesekali menyela. Sekedar melempar perci api. Menambah bumbu-bumbu supaya nikmat. Semakin ramai, semakin laku jualan. Semakin bingah pemilik modal. Ah, apa yang lebih sedap dari bersilat lidah? Lidah memang ga bisa boong, katanya.

Satu dunia dalam balutan serba putih. Lalu lalang rintihan pilu. Maaf, sudah habis kuota katanya. Klarifikasi berebut masuk. Tak ada yang mengalah. Apalagi mau kalah. rintihan pilu kelelahan. Merangsek keluar barisan. Terganti sesak ramai menuduh. Ah, tentu saja. Hanya saya yang berprasangka.

Satu dunia berhenti. Sepi. Hitam. Tombol off telah tertekan.

selamat tidur.