Wednesday, June 19, 2013

jadi apapun aku nanti



jadi apapun aku nanti.
aku mau. senyumku yang kamu lihat pertama kali di pagi hari.
senyum paling manis setiap pagi.
lalu aku menyiapkan banyak hal untukmu.
lalu kamu tak henti-hentinya menggodaku.
lalu kita bicara tentang banyak hal tiap pagi.

jadi apapun aku nanti.
aku mau. senyumku yang kamu lihat sebekum memejamkan matamu di malam hari.senyum paling manis setiap malam.
lalu aku mengucap banyak doa untukmu.
lalu kamu seperti biasa tak mau kalah.
lalu kita bicara dalam keheningan malam. dalam mimpi2 kita.

jadi apapun aku nanti.
aku mau, kamu selalu bangga padaku.
bukan aku dia atau dia.
tapi karena aku adalah aku.
yang paling kamu rindukan pada tiap perjalanmu.
yang selalu kamu ceritakan pada setip kerabatmu.
yang selalu kamu sebutkan dalam setiap doamu.
lalu kamu. kamu selalu jadi yang aku banggakan.

sesederhana itu.

langit, fajar, senja, rinai, ..
karena semestaku adalah kamu.
dan Allah ridho pada kita.

untuk Tuan W.



baiklah. tuan. mari-mari duduk bersamku. tidak bisakah kita bernegosiasi?
berhentilah sejenak dan biarkan aku berpikir.
atau kalau kau terlalu terburu-buru, bisakah aku tidak ikut bersamamu saat ini?
kau duluan saja, tuan. tapi jangan meninggalkanku.
bisa tidak?
ah. iya. banyak sekali maunya aku ini.

hanya saja.
aku terlalu khawatir, tuan.
bahwa mengikutimu selau memaksaku menemukan pilihan-pilihan yang lebih sulit.
kadang-kadang terlalu sulit.
ah. padahal di anatar sekian bayak pilihan pada akhirnya hanya ada dua pilihan.
selalu begitu.
mengecewakan atau membahagiakan.
menyukai atau menmbenci.
menerima atau melepaskan.

dua pilihan yang ajaib.
dua pilihan yang tidak bisa dipilih.
ketika aku memilih menerima maka pada saat yang sama aku memeilih melepaskan.

kemudian aku mulai membayangkan dunia baruku, bersamu tuan.
yang terlalu patuh menjalankan tugasmu untuk tidak berhenti.

kalau saja aku tidak selalu pervcaya bahwa Tuhan bersamaku.
aku bisa mati hidup bersama tuan.
mati dalam ketakutanku bersama bayang-bayangku.
ketakutan-ketakutanku.
dan bahkan harapan-harapanku.

baiklah tuan.
meskipun kadang aku kesal sekali denganmu.
marilah kita berteman. mau kan?
kalau kita teman kta akan berjalan berdampiangan, tuan.
beriringan. tanpa ada yang saling mendahului.
mau ya, tuan?

sekalipun aku selalu akan tetap khawatir.
sekalipun aku harus hampir selalu menangis setiap memutuskan pilihan.
sekalipun kamu selalu sadis memaksa semuanya mengikutimu.. tak menyisakan sedikti pun alasan untuk berhenti.

aku akan dan selalu berjalan bersamamu tuan.
Tuhanku yang akan menujukan jalanNya pada kita.
di setiap persimpanga-persimpangan.
di setiap kesakitan-kesakitan.
di setiap senyuman-senyuman.

kamu mau kan jalan bersamaku? disampingku? mau ya, tuan?