Sunday, November 25, 2012

yang selalu membuat saya "iri"



ada orang yang "iri" dengan temannya yang bisa "jalan-jalan" ke luar negeri gratis.. untuk belajar.. atau mengikuti suatu agenda positif.. tentu saja itu baik untuk memotivasi kita belajar.. meniru mereka..fantashiru fil ardh..yah dengan apapun alasannya..dari yang mulai keren2an..sekedar mau tau dunia luar.. atau sungguh2 BELAJAR..

ada orang yang "iri" dengan temannya yang populer.. entah karena cantik atau tampan..karena punya banyak rentetan daftar prestasi.. karena berkecukupan..karena pemimpin lembaga.. karena pintar.. atau apapun yang membuat populer.. itu juga baik..jika dalam rangka memoyivasi diri bukan tidak bersyukur..

tapi saya tidak tahu mengapa.. sampai hari ini.. saya belum pernah lebih gemetar..sebut saja "iri"..lalu saya menjadi amat malu.. atau yah..saya sulit menjelaskan bagaimana perasaannya..

ketika melihat..
seseorang sedang membagikan ilmunya bagi yang lain.. sedang membina.. sedang menyalakan cahaya-cahaya meskipun ia sendiri..meskipun ia belum sempurna.. meskipun banyak keterbatasan..

mungkin dia punya sederet prestasi..mungkin dia juga punya banyak kelebihan lainnya.. tapi cahaya ini punya daya pikat yang lebih untuk saya,,

melihat teman SMA saya mengajarkan teman2 sekelas fisika utnuk ujian nasional..
melihat teman saya menemani adik2 di lembaganya untuk membuat tulisan..
melihat mereka yang mengajarkan A BA TA pada adik TPA..
melihat dia dengan senyumnya mengumpulkan orang2 untuk menyebarkan kebaikan..
melihat guru-guru yang tulus.. yang sungguh-sungguh mengajar begitu sabar menjelaskan..
melihat mereka menyiapkan dengan baik materi untuk membina..
melihat mereka yang mengajar mungik tanpa digaji..

kelihatan sederhana kan..
tapi..
saya tidak tahu mengapa..
bagi saya..
pekerjaan ini selalu membuat saya "iri".. selalu membuat saya malu untuk tidak berbagi.. bahwa ilmu ini bukan milik sendiri.. bahwa selalu harus ada generasi yang lebih baik..

saya selalu gemetar melihat mereka yang mampu mencahaya bersama dibanding mereka yang melesat sendiri..

ah ya!
selamat hari guru..
bukankah kita semua bisa menjadi guru?
guru yang baik untuk diri kita sendiri..
adik kita..
sodara-sodara kita..
teman2 kita..

guru dengan teladannya..
dengan inspirasinya..
dengan semangatnya..
dengan keihlasannya..

semoga menjadi investasi akhirat :)

luruskan niat. MENCAHAYALAH!

Friday, November 23, 2012

Hilang



Kemudian dia melihat dalam cerminan. bukan dia yang menari dalam hujan kemarin sore. Semakin menjauh. Semakin samar. Lalu menghilang di balik kelam. Lalu dia menangis. Lirih. bukan karena hilang. Lebih karena dia tersenyum. Dan itu menyakitkan.

Hari apa ini? kenapa banyak sekali gelap? Ah. Tentu saja bukan. Buakan gelap yang hadir. Hanya saja cahaya sedang enggan mampir sepekan ini. atau memang tidak diundang?

Sesungguhnya dia tahu, sepakan ini ada yang menanti cemas. Melintasi suatu sudut entah kesekian kalinya. Sambil berdoa lamat-lamat. Cepatlah kembali, kau harus bersiap-siap. Jemputanmu mungkin segera datang. Ranselmu masih kosong. Kembalilah. Aku masih menunggumu. Merangkulku hangat, seperti saat yang bersimpuh dalam sujud panjangmu.

kemudian dia melihat dalam cerminan. adakah kau lupa jalan pulang?

Thursday, November 8, 2012

yang terserak #2


Lalu saya berjalan-jalan lagi malam ini. sama seperti lalu-lalu di lalu lintas bebas hambatan. naik turun transfersal. berjalan, berlari, melompat apapun lah asal bukan mengumpat. Memungut satu-satu daun yang jatuh yang katanya tidak pernah membenci angin. Apakah dia mencintai angin? Sayangnya tidak bukan berarti iya. padahal jaraknya hanya selapis kain, mungkin. Bisa jadi pasrah, bisa jadi tidak peduli, bisa jadi menanti, bisa jadi meronta, bisa jadi….. ah..seribu bisa jadi..prasangka tetaplah prasangka.. lalu kita lelah sendiri dengan hanya diam. Maka lebih baik membuat segalanya baik. setidaknya kita tidak akan berlelah –lelah merutuki matahari yang –masih- setia berkeliling menyapa dunia. Siapa yang peduli, dia lelah atau tidak. sepanjang waktu tersenyum cerah meriah. siapa yang peduli, dia benci atau tidak, sring dirutuki, dipersalhkan membuat siang yang gerah. Maka lebih baik membuat segalanya baik..kabar baiknya, segalanya jadi leih padang, terang benderang.. lalu kita ringan berjalan. Bahkan selapis kain bisa jadi membuat batu tersenyum manis atau sedang memaki.. kita saja yang memilih.. apakah percaya pada janji Allah itu juga pilihan? Kita ini senang sekali membuat rumit. Siapa sih yang mebuat pilihan-pilihan? Satu sampai seribu. siapa sih? siapa ya?

Kadang-kadang dalam sebuah ujian kita tahu jawaban yang benar apa. tapi entah bagaimana mekanismenya. Kita jadi pura-pura bodoh atau lupa atau tidak mau tahu atau merasa sudah terlampau bagus nilainya atau tidak yakin ketika menngintip jawaban teman yang lain atau hanya menantang, kita memilih jawaban yang lain. lalu entah bagaimana pula jawaban itu menghipnotis untuk menjadi yakin dengannya. Tidak ada jawaban lain selain yang saya pilih. Begitulah katanya. Hebat benar hipnotis itu terjadi. Jawaban yang –mungkin- sebenarnya benar tidak terlihat di sana. atau jangan2 dia pergi. Lelah mengingatkan. Atau sebenanrnya dia masih menanti. Ah, sayang. cintanya bertepuk sebelah tangan.

Hijau adalah hijau seperti perjalanan kali ini. tapi hijau tak selalu hijau yang sama. Padahal sama-sama hijau. Saya tidak akan bertanya kenapa hijau menjadi berbeda dengan hijau. Lalu sebenarnya apakah hijau itu. saya hanya curiga pada apa yang membuat hijau yang ini terlihat lebih hijau dari hijau yang ini. mengapa hijau ini lebih hijau dari hijau ini. bukankah sama-sama hijau. Lalu yang lain beranggapan yang itu lebih hijau, ah tidak yang ini pasti lebih hijau. Tidak juga. Yang itu paling hijau. Bagaimana kalau yang itu. itu hijau sekali. Lalu sibuk mencari-cari siapakah yang sedang sedang menghijua paling hijau. Padahal kita juga hijau. Tapi sayangnya tanpa melihat cermin kita seringkali lupa kita juga hijau. Bahkan dengan cermin pun, kita seringkali menyangka itu hijau yang lain. bukan. Bukan. Itu bukan kita. Kenapa hijau ini juga jadi begitu rumit. Padahal hijau itu warna yang ringan. Menyejukan. Tidak melelahkan mata yang memandang. Dekat. Sudah begitu fitrahnya. Makanya warna exit selalu hijau kan.. sama seperti lampu lalu lintas yang malam ini hijau semua. Kenapa warna hijau ini jadi begitu rumit. Siapa sih yang hijau jadi begitu berisik dan melelahkan. Siapa sih? siapa ya?

Satu. satu. masih memungut daun-daun yang terserak. Berjalan, berlari, melompat, apapun lah. Asal bukan mengumpat. Ah. Masih banyak. yang terserak. acak yang terstruktur. Fuh. Saya mudah sekali bosan. Baiklah. Kita sudahi saja. Kita pulang dan kembali pada likert, guttman, thurstone, atau siapa saja yang mau membujuk saya pulang.

*gambarnya dari sini

Tuesday, November 6, 2012

dear papah..



== 6 november 1961 - 6 november 2012 ==

yang terserak #1


"..karena kebarokahan itu dimulai dari awal.dari niat. dengan cara yang benar. bagaimana mungkin kamu merindukan kebarokahan, namun kamu memulainya bahkan dengan cara yang tidak Allah sukai? itu namanya gombal. kebaikan dan keburukan tidak bisa bercampur jadi satu. jadi mana yang kamu pilih?"

"yang nampak indah itu belum tentu indah. yang membuatmu tertawa itu belum tentu membahagiakan. sama juga seperti apa yang kamu inginkan itu belum tentu apa yang kamu butuhkan. pakenya standar Allah. Allah suka atau ga ya kalau saya begini dan begitu. jangan2 Allah murka saat kita tertawa.."

"kalau ada cowo* yang bilang sayang sama kamu..lalu dengan tampang sepenuh hati melontarkan kata-kata manis..'aku mencintaimu karena Allah'..belum lagi dengan kelanjutan racun-racun manisnya. itu namanya KURANG AJAR! GA SOPAN! DUSTA KUADRAT! bawa-bawa Allah di saat sedang mengkhianati-Nya. sama Allah aja dia berani kayak gitu. apalagi sama kamu. ish! ga keren banget! mending kamu ingetin deh. ga pke manis-manis. terus segera menghilang. tring!"
*cowo dalam konteks ini adalah laki-laki yang bukan mahromnya - tidak memiliki ikatan resmi - atau hubungan yang Allah ridhoi.

"ukhuwah itu inisiatif bukan menunggu..memberi bukan menuntut..tangan di atas bukan tangan di bawah.. selemah-lemahnya ukhuwah kita adalah tidak ber-suudzon(berburuk sangka) dan dengki terhadap saudaranya.. itu batasnya.. jangan lebih rendah.. setinggi-tingginya ukhuwah kita adalah itsar..itu batasnya.. jangan lebih tinggi..itu namanya menyembah.. inget ini kan? taujihnya alm. ust Rahmat Abdullah..di bawah naungan iman dan ukhuwah. jangan banyak mengeluh partner saya gini..gitu.. kamunya udah begini.. begitu belum? masa masalah muter2 di situ terus. ga produktif banget. malu."

"okelah. kamu benar tentang bahwa bukan cumlaude itu yang kamu cari. walaupun kamu sudah mendapatkannya dan mereka bilang percuma aja usaha keras selama ini. cumlaudenya ga kepake gara-gara telat lulus. sia-sia. okelah kamu beranggapan 'sedih amat kuliah saya sia2 gara2 ini. ga banget!' cuma, pikirin lagi aja sih. kamu ga mau ngasih hadiah sama yang udah biayain kamu kuliah. hadiah kan ga harus penting buat kamu. tapi bisa bikin mereka ridho sama kamu. kamu yakin ga mau?"

"haha. buktiin lah. akademik dan dakwah itu bukan sesuatu untuk dipilih salah satunya.

"kita itu di sini bukan untuk ngomongin masalah. tapi untuk nyelesein masalah."

"cukuplah rindu itu Allah yang tau. dalam lantunan doa-doamu."

"bijaksana itu buah dari kecerdasan.. dari kepahaman ilmu.. yang telukis anggun dalam pikir dan sikap..sungguh,bukan hanya sekedar kata-kata manis"

"seharusnya kamu sama bersinarnya. saat sendri. atau saat bersama. karena dalam berjama'ah..kita meningkatkan kapasitas personal sekaligus membangun kesatuan barisan yang kokoh."

"kita ini ya.. tau banget tentang dia. siapa sih? artis2 korea? orang yang sukai? atau siapa? tau banget mulai dari kalau tidur ngiler apa ga..sampe kalau masuk kamar mandi pake kaki apa (??), apal banget deh jadwal si doi -idola kita- itu seharian. terus jadi ikut2 cara dia bicara sampe pake baju. gimana ga? kerjaannya ngepoin si doi mulu.. sekarang saya tanya deh. kamu tau ga Rosul sukanya hewan apa? kalau makan gimana? tidur gimana? Rosul itu waktu muda gimana? cara dagangnya gimana? dll.. ah, masa ga tau sih? jangan2 kamu juga lupa cuma sekedar nama ibu yang menyusui Rosul? katanya cinta.. katanya jadi idola.. percaya deh. ngepoin Rosulullah SAW. itu dapet pahala apalagi ngikutin sunnahnya. ga rugi. kalau kamu dihidupkan setelah mati, kamu maunya dikumpulin bareng siapa?"

--kristal violet
diri sendiri itu bisa jadi teman yang baik untuk berbincang, berdiskusi, dengan jujur..lalu menghimpun kembali hikmah yang terserak.. yang mungkin terlupa.. yang pernah terucap..untuk kembali teringat..tergerak..