Tuesday, February 14, 2012

Petrichor


Jadi inget kata2 ini dari seorang kakak..
"I like walking in the rain because no one know I'm craying"

haha :D
tau aja nih sih kakak kodok kriwil suaminya kodok pita :p

ah, hujan sore itu seperti membalas dendam panasnya waktu siang..
sudah lama tidak "menikmati" lagu hujan.
tersenyum penuh syukur atas limpahan rahmat saat hujan turun..
atau malah menikmati rintiknya langsung menyentuh kulit.

sekarang lebih sering memilih di dalam rumah dan sungguh malas keluar ketika hujan.
jarang menengok langit. jarang menikmati hujan.
kenapa?
kenapa ya..

kurang tau jugaa.

ah, tapi tetap saja.
bagaimana pun mencintai hujan. mencintai langit. mencintai Pemilik Semesta.. :)

*aroma hujan yang selalu khas. Petrichor.

Puan Basama


Anak perempuan kelas 2 SD itu meloncat ke pangkuanku sambil memelukku erat..tepat setelah aku menanyakan kehadirannya pada seorang teman. Puan, ia mengenakan busana muslim biru muda sore ini..masih memeluk erat…aku pun memeluknya erat..
Ini pertemuan pertama kami setelah lama sekali tidak mengajar di TPA ini..
Anak manis itu melepas pelukannya..menatapku dengan binar mata yang ceria dan senyum lebar seperti biasa…

“hey, ini siapa coba?”
“ mba citraaaaa”

Dia memelukku lagi..
Tak lama kemudian dia bangkit..lari ke balik punggungku..mencubit pipiku dari belakang..
Ah, anak ini tak berubah selalu saja “interest” dengan pipi ;)
Kemudian dia kembali lagi kepangkuan sebelum akhirnya berlari ke sana- kemari sama seperti yang lain..
Mesjid ini tak berubah..seuasana TPAnya semuanya..
Walaupun dengan banyak tambahan adik2 baru yang manis2..
Selalu suka. Suka dan haru melihat anak2 ini..
Ada rasa yang tak bisa dijelaskan melihat mereka bisa mengaji dan bertambah baik dari hari ke hari..
Ada sesuatu yang sulit diungkapkan dan membuatku mampu tersenyum seharian penuh melihat tingkah mereka..
Selalu suka.
Anak2 selalu mengajarkan banyak hal.

Anak manis biru muda itu kembali datang setelah aku selesai membimbing bacaan iqro beberapa anak lainnya..
Kembali ke pangkuanku..memelukku lagi..kemudia menatapku..

“Mba citra ga tau ya ibuku meninggal?”

Aku menatapnya…
*tau, sayang..tentu aku tau(dalam hati)*
Aku tau anak manis ini baru saja kehilangan ibunya..anak manis ini dan kakan perempuannya yuang juga berada di TPA itu..

“tau kok :) puan sedih ga?” *plak! Pertanyaan bodoh -.-“ saking ga tau mesti ngomong apa.
“ya sedih lah mbaaaaaa..masa ga sedih”*semakin membuktikan pertnyaanku tadi amat bodoh*
“iyaaa.. tapi kan ada ayah..masih ada mba citra..ada mba vivi..”
“ya udah mba citra di rumahku ajaaa”
“sekarang memang puan tinggal sama siapa aja?”
“sama ayah, sama sodaraaaa..”
“tuh kan ^^ jadinya tetap ramai”

Ia menatap ku lagi mengangguk perlahan, memelukku lagi, bangkit dan berlari-lari..

Adik, yang kuat yaaa ;)
Jadi anak sholeh yang cerdas..
Aku bangga jadi kakakmu ..
Selalu begitu ;)

*senang sekali ke TPA hari ini.senang.senang.senang.peluk semangat semua adik*^^
*tahukah? saat seorang anak kecil, adik, memelukmu dengan begitu erat.hatimu akan luluh seketika.aku merasakan sesaat menjadi ibu juga kakak yang sungguh sangat mencintai anak atau adik itu.:)*

Dakwah itu tentang...



Dakwah itu tentang..
Memenangkan hati..
Dan Allah adalah Maha pembolak balik hati..
Maka dakwah tak pernah lepas dari memohon pada pemilik hati untuk diteguhkan hati kita..
Untuk dicondongkan pada kebaikan hati kita..
Dakwah tak pernah terlepas dari doa menunjukan harap, cinta, dan takut pada Sang Pemilik Hati

Dakwah itu tentang..
Memenangkan hati..
Itulah mengapa melakukannya pun harus dengan hati.
Karena hanya yang dari hati yang akan sampai ke hati.
Tulus..teguh..sabar..yakin..istiqomah..dan IKHLAS.

Dakwah itu tentang..
Memenangkan hati..
Bukan sekedar tubuh.
Membutuhkan seni dan keterampilan.
Jika kau dapatkan tubuhnya.fisiknya.kau belum tentu memenangkan hatinya.
Tapi jika kau menangkan hatinya.maka itu berarti juga fisiknya..

Dakwah itu tentang..
Memenangkan hati..
dan urusan ini hanya akan baik jika dilakukan oleh mereka yang hatinya bersih..
yang hatinya dekat dengan Rabbnya..
Semakin berdebu hatinya..semakin tak mempunyai jiwa kata-katanya..
Tak perlu ditanyakan sikapnya..

Dakwah itu tentang..
Memenangkan hati..
dan Rosulullah SAW adalah teladan terbaik sepanjang masa..
Bagaimana beliau memenangkan hati banyak orang..

Siapa yang meragukan kebersihan hatinya?
Terpancar dari indahnya akhlak..
Ialah Al Amin..yang bahkan saat dalam keadaan dimusuhi, kaum Quraisy tetap mempercayakan barangnya untuk dititipkan pada Rosulullah SAW.

Siapa yang meragukan seni dan keterampilannya memenangkan hati?
Ialah yang sangat mengenal para sahabat, seorang panglima perang, pemimpin negara yang sempat bertanya ketika dalam sebuah perjalanan dia tidak melihat salah seorang dari sahabatnya..”Di mana si fulan?Mangapa ia tak tampak?”
Ialah yang becanda tanpa bumbu dusta..
Yang mengetahui logat2 bangsa Arab dan berbicara dengan para kabilah Arab sesuai dengan logatnya masing2..
Yang mengganjal perutnya dengan dua batu saat perang khondaq disaat para sahabat mengganjal perutnya dengan satu batu..tapi Ia masih mampu memberikan motivasi yang mengguncang hati dan semnagat para sahabat.

Tak perlu juga pertanyakan keaahliannya yang lain..
Ia adalah enterpreuner di usia muda..Usia dua puluhan menjadi pengelola utama bisnis yang diinvestasikah Khodijah.
Ia adalah administrator militer yang tidak ada tandingannya dalam sejarah..Sepuluh tahun di Madinah memipin 30-an ghazwah, disamping 300-an detasmen beliau bentuk.
Ia adalah negosiator ulung.. yang saat negara masih kecil berani mengirim surat pada penguasa2 negara besar..menyelesaikan sengketa Hajar Aswad dan perjanjian Hudaibiah…

Siapa yang meragukan kedekatannya dengan Rabbnya..
Yang masih saja bersujud di malam2nya padahal telah dijamin masuk syurga..
Dijawabnya”tidak pantaskah aku bersyukur?”

Ialah yang memenangkan hati umatnya..
Sampai detik ini..
Yang dari hati akan sampai ke hati..
Bahkan di detik2 terakhir..
Masih saja tentang umatnya..
“ummati..ummati..ummati..”

Dakwah adalah tentang..
Memenangkan hati..
Bukan memenangkan diri..
Dan Rosulullah SAW adalah teladan yang paling baik.


“Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad itu ada segumpal daging, apabila dia baik maka baiklah seluruh jasad, dan apabila dia buruk maka buruklah seluruh jasad.Ketahuilah, dia adalah hati "
(Riwayat Bukhari & Muslim, dari Nu'man bin Basyir )

Sunday, February 5, 2012

build a momentum!



The most important thing you can do to achieve your goals is to make sure that as soon as you set them, you immediately begin to create momentum. (Anthonio Robins)


Momentum dalam ilmu fisika merupakan hasil kali antara massa benda dan kecepatan. Semakin besar massa dan kecepatan pergerakan suatu materi akan semakin besar juga momentumnya. Semakin besar momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki oleh suatu benda. Maka sebenarnya momentum bukanlah suatu hal yang terjadi secara tiba-tiba. Kurang tepat pula dikatakan sebagai waktu atau kesempatan yang dinantikan terjadinya.
MOMENTUM bukan untuk DITUNGGU tapi DICIPTAKAN.
Jika benda atau materi itu adalah KITA. Maka untuk menciptakan sebuah momentum perubahan dan pergerakan yang harus kita lakukan adalah meningkatkan massa kualitas diri ditambah mempercepat gerak dan tindakan kita.

Mau massa nya besar juga kalau kecepatannya 0 ya momentumnya juga 0 laahh..
Sama dengan ga ada perubahan.

#yeah..begitu juga dengan momentum skripsweet ini..mengumpulkan semangat yang beterbangan.ha.

4

Apa yang teman-teman rasakan ketika mendapatkan angka 4 dalam suatu mata kuliah?
Atau malah mendapat angka 4 untuk Indeks Prestasi.
Angka Sempurna dalam konteks perkuliahan.
Senang?
Bangga?
Bersyukur?
Ah, tentu saja :)
Sudah sewajarnya dan sepantasnya begitu..

Diantara rasa senang itu..tetaplah ingat untuk mengucap syukur pada yang telah mengizinkan kita mendapatkan angka itu..Allah SWT.
Karena sesungguhnya pada setiap ihktiar yang kita lakukan, keputusan adalah hak Allah.

Hmmm. Tapi pernah merasa khawatir dengan angka tersebut?
Khawatir? Kenapa pula harus khawatir?

Pernah merasa mendapatkan tanggung jawab lebih ketika mendapat angka itu?
Tanggung jawab? Tanggung jawab apa? Toh, kita tidak perlu remedial, tidak perlu pula mengulang kelas..

Tapi nyatanya itu yang saya rasakan.. pada bulatnya angka tersebut untuk IP semester ini.
Tidak tahu bagaimana harus mengekspresikannya..senang tapi juga takut..
Mungkin bagi kalian yang sudah sering ini biasa. Tapi angka tersebut untuk sebuah IP di jurusan saya adalah tidak biasa. Dan sejujurnya saya merasa kurang optimal menjalani perkuliah di semester 7 ini.

Entah itu sebuh hadiah atau sebuah teguran. Saya tetap yakin bahwa ada hikmah yang ingin Allah sampaikan kepada saya pada khususnya dan ingin saya ingin bagikan kepada teman2..
Bahwa 4 bukan sebuah pajangan pada kertas2 KHS tapi menghadirkan sebuah konsekuensi syukur dari nikmat yang Allah berikan juga kepercayaan para dosen pengampu.
Konsekuensi bersuyukur dengan mengoptimakan ilmu yang kita dapatkan untuk kebaikan.

Saya bertanya pada diri saya sendiri,
Apakah 4 juga sungguh2 menunjukan kompetensi yang saya miliki?
Manfaat apa yang sudah saya berikan kepada orang lain atas ilmu tersebut?

Ah, tidak sedikit dari kita yang merasa angka 1, 2,3, 4 yang terpampang dalam KHS hanya sebagai sebuah hasil. Lalu lewat begitu saja.
Padahal angka2 tersebut mengajarkan kita banyak hal.. Belajar lagi ketika belum baik, evaluasi diri, dan bersyukur apapun hasilnya.
Padahal angka2 tersebut meminta tanggung jawab lebih.
Dan hakikat ilmu yang bermanfaat bukanlah angka itu sendiri. Tapi sebesar apa upaya kita menjadikan ilmu yang kita miliki bermanfaat.

Lalu bagaimana caranya?
Ada banyak cara merepresentasikan rasa syukur dengan menjadikan ilmu yang kita miliki itu bermanfaat. lmu akan bermanfaat dan menjadi berkah ketika ilmu itu disebarkan..diajarkan kepada orang lain..dan dengan begitu pula, ilmu akan menjadi investasi amal bagi kita. Banyak sarana menebarkan ilmu yang kita miliki.misalnya,

a) Menjadi Asisten Dosen
Menjadi asisten dosen apda mata kuliah tertentu mempunyai keunggulan untuk diri sendiri dan orang lain. Untuk diri sendiri, kita akan kembali termotivasi untuk belajar mengenai materi itu,melakukan pendalaman, dan meningkatkan kompetensi kita. Oia, satu lagi dapat tambahan bonus insentif pula :p Untuk orang lain, tentu saja itu akan membantu sang dosen terutama dalam perkuliahan yang membuatuhkan praktikum atau praktik lapangan yang cukup banyak dan untuk mahasiswa..Kita bisa mensharekan ilmu yang kita miliki kepada adik2 kita dengan cara yang muda^^

b) Menulis
Ah, memangnya lagi2 menulis memang sebuah cara mengikat ilmu dalam jangka waktu yang lama. Menuliskan ilmu yang kita dapatkan lalu membaginya selain bermanfaat bagi diri sendiri supaya ga lupa.. Itu juga bisa bermanfaat untuk orang lain. Kita tidak pernah tau..kapan dan siapa yang akan terinspirasi dengan tulisan kita dan kemudian melalukan kebaikan dengannya atau mengamalkannya..investasi amal lagi bukan? :)

c) Menginternalisasikan ilmu dalam diri kita dan mengaplikasikan dalam kehidupan
Duh, yang ini gampang ditulis, tapi butuh effort besar melakukannya..
Hemm..misalnya..saya adalah mahasiswa psikologi..di psikologi ada tentang psikologi komunikasi..isinya yah memang banyaknya tentang teori..nah, kalau teori doing ga praktek apa gunanya kan..jadilah saya seharusnya mempraktekan ilmu psikologi komunikasi saat melakukan komunikasi dalam kehidupan sehari-hari.. atau misalnya lagi yang dari kedokteran.. nah, hafalan itu bisa digunakan untuk membantu temen kos kita yang lagi sakit misalnya..melakukan pertolongan pertama dan sebagainya..
Hal-hal kecil sih..tapi itu sebuah tanda ilmu itu ga cuma jadi sebatas angka.
Yang lebih keren lagi buat sutu karya!
Lewat karya ilmiah misalnya, kewirausahaan, atau buat sekolah/les gratis, membuat suatu sistem..apapun yang bisa mengekplor kompetensi kita di bidang tertenti untuk kemanfaatan yang lebih besar.

Serunya kalau ilmu ga cuma sekedar angka ;)

Ini ceritaku, apa ceritamu? :)
Puny aide lain membuat ilmu tak hanya angka?

dandelion

Apa yang kamu lihat dari setangkai dandelion kecil putih?
Yang kamu temukan di sela2 rumput liar..

Ia tidak cantik bukan?
Tidak seperti mawar merekah yang menggoda siapa pun memandang..
Tidak pula seperti bunga matahari..besar dan mencolok..

Dandelion bulat dan terlihat rapuh.
(terbukti, ga pernah ada yang pake hiasan bunga dandelion kan pas nikahan :p *merusak suasana)

Tapi coba kita lihat lebih dalam kehidupannya.
Dandelion hidup dengan caranya sendiri.
Berbeda, tegar, tidak manja, tidak pula meminta perhatian lebih.
Dia akan tetap tumbuh tanpa perlu kamu merawatnya dengan sangat.
Dia tetap berani ‘hidup’ sekalipun dia tak secantik lainnya.

Dandelion.
Mungkin terlihat rapuh.
Angin meluruhkan bunga-bunga kecil satu per satu.
Tapi, dandelion tidak begitu saja luruh.
Ia luruh di saat yang tepat.
Dandelion mengajarkan makna ikhlas dan pengorbanan.
Ia luruh bukan untuk mati, tapi untuk menumbuhkan kehidupan lain di tempat berbeda.
Maka sebenarnya ia tak pernah mati.

dan Dandelion..
tidak pernah membenci angin yang menerbangkannya,
ia bersahabat dengan angin.
Ia tahu bahwa angin, Allah turunkan untuk membantunya menebarkan kehidupan di tempat yang lain.
Ah, apakah kita pun begitu dengan hidup sekalipun berat?
Padahal hidup itu sendiri yang membantu kita membuat kehidupan yang lain.
Belajar memaknai.
Belajar berbagi.